Indahnya
Harmoni Alam Lembah Ramma
Tersembunyi
antara lereng gunung yang curam dan hening, Lembah Rama menjanjikan
sebuah pengalaman yang unik bagi penggemar wisata alam.
Lembah
Ramma adalah sebuah lembah yang terletak di kawasan pegunungan Bawa
Karaeng (2.883 meter) - Lompobattang, Sulawesi Selatan. Layaknya
lembah Surya Kencana di Taman Nasional Gede-Pangrango, Jawa Barat,
lembah raksasa di ketinggian 1.626 meter ini menawarkan panorama alam
yang memikat.
Untuk
menuju Lembah Ramma, perjalanan bisa dimulai dari Desa Lembanna dan
selanjutnya kita harus menyusuri jalan setapak sekitar 2, 5 jam.
Kondisi
medan yang dilalui cukup bervariasi dan menyenangkan - Diawali dengan
area perkebunan sayur-mayur, hutan pinus, hutan serta sungai kecil.
Di hutan ini, juga terdapat pohon Kalpataru yang bunganya dijadikan
simbol lingkungan hidup. Bunga kalpataru yang kering bisa dijumpai
di sepanjang jalan.
Perjalanan
berhenti sejenak di puncak bukit. Area ini memang tak hanya menjadi
area beristirahat yang nyaman. Di sini kita dapat menyaksikan
bentangan alam di depan mata. Lembah Ramma sendiri nampak dari sini
yang dihiasi sungai, air terjun serta hamparan rumput nan hijau.
Berikutnya
perjalanan dilanjutkan dengan menuruni lereng hingga ke dasar lembah.
Perjalanan ini berlangsung tak lebih dari satu jam.
Lembah
Ramma menjadi venue
yang pas untuk camping
di akhir pekan. Luasnya dataran di lembah ini memungkinkan untuk
membuka tenda. Di lembah ini juga terdapat danau yang bisa menjadi
sumber air.
Satu hal
yang juga menarik, Lembah Ramma ternyata dijadikan kandang alam alias
ladang pengembalaan hewan ternak (sapi atau kuda) oleh masyarakat
sekitar. Jumlah hewan ternak di sini bisa mencapai puluhan hingga
ratusan ekor. Tak heran, hal ini karena adanya sumber makanan serta
air yang begitu melimpah.
Kendati
dibiarkan hidup bebas, hewan ternat tersebut tetap dijaga oleh para
penggembala atau pemilik hewan. Mereka ini biasanya datang di pagi
hari dan kembali pada sore hari.
***
Mencapai
Lokasi:
Dari
Makassar, kita menuju Malino dengan pete-pete
(transportasi umum) atau kendaraan sewaan, dengan waktu tempuh
sekitar 2 jam. Dari Terminal Malino, perjalanan dilanjutkan ke Desa
Lembanna dengan angkutan umum.
Tips:
- Bagi yang pertama kali ke tempat ini, sangat disarankan untuk ditemani guide (pemandu).
- Kenakan sepatu trekking atau olahraga saat perjalanan untuk kenyamanan sekaligus melindungi kaki dari cidera.
- Selain membekali diri dengan perbekalan makanan yang memadai, jangan lupa untuk membawa rain coat dan senter.
- Panorama alam yang tersaji, sangat sayang bila hanya dinikmati mata. Jadi pastikan untuk membawa kamera.
***
Teks &
foto: Adi Supriyatna