Ada Meriam Unik dan Pantai Cantik di Pulau Singkep




Pulau Singkep yang terletak di sebelah Lingga, merupakan salah satu pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Pulau ini terletak di wilayah paling ujung selatan provinsi Kepuluan Riau.



Menurut sejumlah literatur, Pulau Singkep pernah mengalami masa kejayaan berkat adanya aktivitas penambangan timah. Namun, sejak tahun 1992, pamor pulau ini seolah meredup setelah aktivitas penambangan yang dimulai sejak 1812 tersebut berhenti. Kini, kondisi Singkep secara umum tak jauh berbeda dengan Pulau Belitung dan Bangka.

Terlepas dari permasalahan sosial dan ekonomi di Singkep, pulau ini menyimpan potensi wisata alam yang menarik, yang cocok bagi mereka yang ingin  menemukan suasana yang lebih tenang dan alami.



Suasana yang tenang langsung saya temui sesaat turun speedboat, setelah menempuh perjalanan dari Pulau Lingga. Siraman cahaya matahari siang itu mungkin terasa terik. Tapi, langit biru yang dihiasi awan putih yang menggantung seakan menjadi penyemangat saya untuk mengeksplorasi Singkep dan merekammnya dengan kamera yang menggantung dibahu.

Dari pelabuhan Dabo, saya menuju Pantai Batu Berdaun. Disebut demikian karena adanya batu besar yang tumbuhi pepohonan. Semilir angin yang menyapu wajah dan tubuh, terasa sejuk sambil berlindung di sebuah pendopo besar yang berdiri tak jauh dari garis pantai.





Oleh pemerintah daerah setempat, Pantai Pantai Batu Berdaun memang sudah ditata sedemikian rupa. Semua itu dilakukan untuk kenyamanan pengunjung maupun wisatawan, mengingat pantai ini telah dijadikan salah satu destinasi wisata unggulan di pulau ini.

Tak jauh dari Pantai Batu Berdaun terdapat sebuah situs unik, yang populer dengan nama Meriam Tegak. Di sini terdapat sebuah meriam tua yang sebagian “tubuhnya” terpendam di tanah dan dilindungi oleh pagar besi. Di bagian pucuk meriam terdapat sehelai kain yang diikat melingkati hulu meriam.



Oleh warga setempat, meriam ini masih dianggap sakral. Menurut legenda, meriam ini ditancapkan oleh seorang putri yang marah saat bertengkar dengan sang pangeran. Dan yang membuat meriam ini istimewa adalah, konon meriam ini tidak dapat dicabut atau dipindahkan.

Pulau Singkep mungkin memang belum bisa menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin mencari kenyamanan dalam berlibur. Tapi, dengan kekayaan histori dan alamnya, kawasan ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang haus akan petualangan dan pengalaman baru.    

***

Menuju Pulau Singkep
Pulau Singkep bisa dicapai dari Tanjung Pinang (Bintan) dan Batam dengan speedboat yang beroperasi setiap harinya. Tarif dari Batam ke Singkep sekitar Rp200 ribu/orang.

Tips
Di Singkep sangat minim transportasi umum yang beroperasi. Sebagai alternatif untuk menjelajahi tempat wisata di sana, wisatawan dapat mencarter kendaraan roda empat atau menyewa sepeda motor di pelabuhan.

***

Teks & Foto: Adi Supriyatna